Balet « Les Créatures » CCN / Ballet Biarritz
31 Mei 2007 |.20.000 - di Graha Bhakti Budaya - TIM
Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat HTM : Rp. 50.000 /Rp. 75.000 / Rp.100.000
Malam berganti hari, hari berganti malam, lahirlah penari pertama di muka bumi. Lalu muncul seorang wanita sebagai pasangannya. Maka tercetuslah keinginan menciptakan formasi tari dan mengajak makhluk lain bergabung dengan mereka. Waktu pun berlalu dan terbentuklah tari barok, romantis dan klasik. Hingga suatu saat hasrat membuat koregrafi yang lebih bebas datang menghampiri. Kupu-kupu, api atau badai, Loïe Fuller menarik perhatian mereka. Seniman dari berbagai negara seperti Isadora Duncan atau Doris Humphrey turut mengilhami tarian mereka. Dan mereka akhirnya terkesima dan tergoda. Adam dan Hawa meninggalkan Surga mengikuti cakrawala baru yang terbentang di hadapan dunia Seni Tari. Dalam perjalanan, mereka menyadari bahwa mereka akan terus berkembang dengan susah payah dan menciptakan gerakan tari baru dalam suka dan duka.
Les Créatures, adalah kreasi terbaru dari koreografer Thierry Malandain yang telah meraih sukses luar biasa. Sebagai pencipta, ia mampu menyampaikan segala emosi dalam gerakan serta menguasai ruang dan waktu. Ia pun berselancar antara masa lalu, masa kini dan bahkan masa depan. Les Créatures menampilkan sekuen yang berubah dari suasana kegelapan hingga cahaya pembawa harapan, dari suatu gerakan tegas dan terlatih hingga mencapai suatu kemenangan atas pembebasan jiwa dan raga.
Pusat Koreografi Nasional - Ballet Biarritz / Thierry Malandain
Sejak didirikan pada tahun 1998, CCN / Ballet Biarritz dipimpin oleh koreografer Thierry Malandain. Setelah berguru pada Monique Le Dily, René Bon, Daniel Franck, Gilbert Mayer dan Raymond Franchetti, Thierry Malandain masuk Opera Paris, Ballet du Rhin lalu Ballet Teater Prancis di Nancy dan melanjutkan karirnya sebagai penari sebelum akhirnya berkonsentrasi dalam bidang koreografi. Sebagai pencipta dari sekitar 60an koreografi dan pemenang dari berbagai penghargaan terkenal, ia juga berkecimpung dalam bidang teater lirik dan berkolaborasi dengan Robert Fortune, Peter Busse, Alberto Fassini, Jean-Louis Pichon atau Frédéric Pineau. CCN / Ballet Biarritz yang berlokasi di Gare du Midi (stasiun kereta api tua) terdiri dari 16 penari tetap dan menawarkan ruang kreasi kepada kelompok lain. Berkat letak geografis yang ideal, CCN / Ballet Biarritz dapat turut berperan dalam pengembangan bidang koreografi tanpa batas yang didukung oleh Uni Eropa.
Acara ini terselenggara berkat dukungan dari Delegasi Uni Eropa bekerjasama dengan CULTURESFRANCE / TIM / Hotel Le Meridien / SOPEXA Indonesia / Aqua-Danone / LeGrand / MedcoEnergi / Michelin / BigBird / InTime / Christian Tortu / Lara Djonggrang
Lagu Prancis « Hot Couture »
25 Mei 2007 - di Restoran Oasis, Jl. Raden Saleh No.47, Jakarta Pusat
Reservasi: IFCCI – 739 71 61
Kostum berbulu
Dunia legendaris penuh sorotan lampu, bulu-bulu dan malam khas Paris : kabaret !
Tata suara lembut, campuran genre musik, Hot Couture menawarkan paduan musik elektronik dan akustik yang unik. Pada bagian pertama, grup ini membawakan lagu-lagu klasik Prancis yang abadi seperti lagu dari penyanyi Montand, Chevalier, Mistinguette, Piaf atau Baker, dan dari yang terbaru, Modjo. Pada bagian kedua, ke-empat seniman inovatif ini akan menyajikan suara-suara musik akustik yang menghanyutkan. Dan untuk sentuhan terakhir, suara diva Liza Michael berkelap-kelip dengan sejuta payet. Dalam versi maya, inilah Hot Couture…
Kabaret
Pada masa « Kejayaan Prancis », berbagai kafe yang mengadakan konser bermunculan seakan menghapus sejenak semua jenjang sosial yang ada. Kabaret yang terkenal seperti Le Chat noir, merupakan salah satu kabaret artistik yang didirikan pada tahun 1881 di Montmartre dan dikunjungi oleh tokoh-tokoh budaya dan intelektual, serta Les Folies Bergères, yang menampilkan berbagai hiburan : penyanyi, penari, pelempar bola, dsb. Sejak tahun 1970an, sebuah generasi musisi dan aktor lahir dari dunia kabaret.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan IFCCI
Gastronomi « Gourmandises! »
21 > 27 Mei 2007
di Hotel Le Meridien, Jl. Jend. Sudirman Kav.18-20, Jakarta Selatan, T 251 31 31
Makan siang & Makan malam, Restoran La Brasserie, Al-Nafoura, Bar Le Rendez-Vous
Sebagai bagian penting dari keanekaragaman budaya, gastronomi Prancis akan dirayakan pada festival seni budaya Prancis yang akan datang.
Bekerjasama dengan Hotel Le Méridien Jakarta dan Le Cordon Bleu ® (Paris dan Sydney), Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta akan bertemu dengan para pencinta hidangan Prancis selama satu minggu. Marc Bonnard, seorang chef tingkat internasional akan membagi kepada publik kecintaannya terhadap makanan dan kue. Bertempat di Restoran “La Brasserie”, “Al-Nafoura” dan Bar “Le Rendez-Vous”, Pekan Gastronomi Prancis menyajikan pengalaman cita rasa otentik dan orisinil untuk menu makan siang dan malam.
Le Cordon Bleu ®, dikenal sebagai salah satu institusi terbaik untuk formasi dalam bidang kuliner dan saat ini memiliki 26 sekolah yang tersebar di 15 negara. Dengan reputasi internasionalnya, institusi ini juga merupakan cerminan dari tradisi gastronomi dengan tujuan untuk mengembangkan seni kuliner serta gaya hidup a la Prancis di seluruh dunia.
Chef Marc Bonard lahir di Languedoc dan melewati masa kecilnya di daerah Utara Prancis. Memiliki ijazah dari sekolah perhotelan Tain L’Hermitage, ia terjun ke dapur restoran-restoran ternama di Prancis (Nantua, La Ferronnier, Hôtel Crillon…), namun juga di Timur-Tengah (Hôtel Mikuni, Chef Pachon atau Hotel Laforet di Jepang). Sajian dari Chef Bonard memiliki sentuhan Mediterrannea dengan bumbu-bumbu khasnya.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan Hotel Le Meridien / Le Cordon Bleu ®
Tari Hip Hop « SIII…SI ! »Cie Pockemon Crew
20 Mei 2007 pk.17.00 - Battle « eX Hype » di eX Plaza
22 Mei 2007 pk.20.00 - di Graha Bhakti Budaya - TIM
Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat, HTM : Rp. 30.000 (pelajar & mahasiswa) – Rp.50.000
SIII… SI!
Bagaimana jika sebuah panggung dijadikan tempat eksperimen ? Menerobos segala pemikiran dan ide baku seputar tari hip hop, Pockemon Crew menciptakan panggung bermain dengan menggunakan naluri. Sebagai peserta program residensi di Opéra de Lyon atau saat berada di atas arena pertandingan yang dahsyat, tidak ada yang dapat menghentikan langkah pemenang lebih dari 3 kali kejuaraan dunia ini! Lebih dari sekedar tema, kreasi pertama mereka ingin mengenalkan dan mengembangkan sebuah konsep. Dalam karya ini, tarian tidak menceritakan apapun, namun tarian menjadi cermin sebuah pertarungan keras tanpa pemenang, realitas merupakan pencapaian batas kemampuan masing-masing... Menghadapi segala rintangan dan berhasil melewatinya adalah simbol kebebasan. Pencarian Pockemon Crew dalam koreografi menuntut orisinalitas street art yang dikemas dalam bentuk pertunjukan di atas panggung.
Cie Pockemon Crew : Sebelum membentuk grup pada tahun 1999, anggota Pockemon Crew telah mengasah kemampuan tari hip-hop mereka pada jalanan kota Lyon dan di sekitar Opera Nasional. Terlatih di sekolah terbaik yaitu di jalanan, delapan penari ini turut mengikuti berbagai kompetisi dan pertandingan. Pengakuan atas kehebatan mereka pun datang pada tahun 2003 dengan peraihan juara nasional Prancis diikuti dengan gelar juara dunia. Sejak itu, kelompok ini terus mengembangkan dan mencari kreasi dan perspektif baru untuk dunia hip hop.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan CULTURESFRANCE / Ville de Lyon / TIM / Plaza Indonesia / eX Plaza / Hotel Le Méridien / Aqua-Danone / Legrand / Big Bird / Indosat
Teater Boneka « C’Koi Cette Etoile ? »
18 Mei 2007 pk.20.00
Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Gedung Kesenian No.1 Jakarta Pusat
HTM: Rp.30.000 – Rp.40.000
19 Mei 2007 - Gratis
« Bintang macam apa ini ? » Perjalanan dimulai, kekuatan magis juga…
Siapa yang tak pernah mengharapkan suatu malam, di mana impian dan kenyataan berbaur tanpa batas, semua mainan, boneka dan orang-orangan dari kain bekas meramaikan warna-warni magis yang membawa kita hingga jauh ke dalam dunia khayalan ? Bagai tokoh perempuan mempesona karya Lewis Caroll, bagai « Pangeran Kecil » berambut pirang yang bergelayutan antara bumi dan langit berbintang… kisah yang menandai masa kanak-kanak kita. Tuan Bulan juga selalu hadir dalam mimpi-mimpinya, mencari sesuatu…
Tapi apa ?
Dalam jagad misterius dan surealis, sosok-sosok yang sulit dikenali berkeliaran dan bersuka ria mempermainkan hukum gravitasi. Hasilnya mengejutkan : terbebas dari tali-talinya, boneka-boneka bercahaya menarik seluruh perhatian penonton dan seperti berpindah-pindah dengan sendirinya.
Grup C’Koi Ce Cirk ?
Pertama-tama, muncul sebuah ide, kemudian dua lalu tiga….dan terciptalah sebuah petualangan keinginan yang berkaitan erat dengan sebuah pertunjukan hidup. Semua dimulai pada Februari 2001, sekumpulan teman dengan satu keinginan…..untuk berekspresi, berpikir tentang budaya, berpentas di jalanan dan berinteraksi dengan publik. Yang menabur berbicara ; yang mendengarkan, menuai…
Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan Gedung Kesenian Jakarta / DKI Jakarta / SDV / Hotel Le Meridien / MedcoEnergi / Indosat
Musik Klasik
« Trio wanderer »
15 Mei 2007, di Erasmus Huis, Jl. HR Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta Selatan
Undangan dapat diambil di CCF Salemba & Wijaya
Trio Wanderer nama yang tidak asing lagi. Nama yang merupakan penghormatan kepada sang maestro Schubert dan tentunya kepada romantisme khas Jerman serta tema "pengembara yang berkelana" yang muncul secara berulang-ulang dalam karya-karyanya. Sama seperti pengembara dengan rasa ingin tahu tinggi, para musisi Prancis ini pun menjelajahi dunia musik dan berselancar dari jaman Haydn hingga masa kini. Trio ini juga dilirik berbagai pers internasional berkat permainan dengan sensibilitas menakjubkan, kekompakkan luar biasa dan penguasaan instrumen yang sempurna. Mereka dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu formasi musik kamar terbaik.
Dibentuk pada tahun 1987 di Conservatoire National Supérieur de Musique de Paris, trio ini dilatih oleh beberapa guru besar seperti Jean-Claude Pennetier, Jean Hubeau, Menahem Pressler dari Trio Beaux-Arts serta anggota Quatuor Amadeus. Setelah berhasil memenangi lomba ARD di Munich pada tahun 1988 dan Fischoff Chamber Music Competition tahun 1990, mereka mulai merintis karir internasional dengan memainkan musik Beethoven pada Herkulessaal di Munich.
« Wandering Star» (The Strad Magazine), Trio Wanderer diundang untuk tampil di berbagai panggung ternama, Philharmonic Berlin, Teater Champs-Élysées Paris, Wigmore Hall London, Teatro Municipal Rio de Janeiro, Scala Milan, Gedung Tchaïkovski di Moskow, Library of Congress di Washington, Concertgebouw di Amsterdam, Kioi Hall di Tokyo, Tonhalle Zürich serta festival-festival besar seperti festival Schleswig Holstein, la Roque d'Anthéron, Stresa, Granada, Osaka, les Folles Journées de Nantes, Rheingau Musiksommer …. Pada tahun 2002, trio ini mulai tampil di Festival Salzbourg. Usai konser tersebut, mereka langsung diundang kembali untuk tampil pada edisi 2004 dan 2006.
Ditunjuk oleh para pelaku industri musik, Trio Wanderer memperoleh dua penghargaan Victoires de la Musique tahun 1997 dan pada tahun 2000 sebagai grup musik kamar terbaik.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan BNP Paribas / Delegasi Uni Eropa / CULTURESFRANCE / Chamber Music Series / Hotel Le Meridien / Aqua-Danone / Michelin / LeGrand / InTime / MedcoEnergi / Christian Tortu
Musik Pop
« Nouvelle Vague »
11 Mei 2007 di Hotel Grand Kemang, Jl. Kemang Raya No.2H, Jakarta Selatan
Informasi lebih lanjut : www.aksararecords.com
Nouvelle Vague, New Wave, Bossa Nova... Dalam tiga bahasa berbeda, satu ungkapan untuk mengartikan gerak artistik yang mendobrak panggung seni antara 1960 dan 1980. Lebih dari sekedar album atau grup, Nouvelle Vague adalah sebuah proyek musikal ambisius yang diusung kedua ko-produsernya, Marc Collin dan Olivier Libaux. Dengan musisi yang paling berbakat di Prancis, Nouvelle Vague meraih sukses sangat besar dan membuat publik di seluruh dunia terkesima !
Setelah meraih sukses dengan penjualan album lebih dari 200.000 kopi, konser di lebih 20 negara, dan komentar sangat positif dari media, Nouvelle Vague berketetapan hati melanjutkan proyek mereka. Melanjutkan konsep awal mereka yaitu mengaransemen ulang lagu-lagu post-punk tahun 80’an dengan sentuhan Nouvelle Vague yang berbeda.
Acara terselenggara berkat kerjasama dengan Aksara Records / French Electro Connection
Pameran foto
« Libre Journal de Jakarta » karya Gérard Rondeau
Kurator : Yudhi Soerjoatmodjo
Pembukaan : Kamis, 10 Mei 2007 | 19.00
dihadiri oleh fotografer: Gérard Rondeau
Pameran : 10 s/d 25 Mei 2007
Diskusi : 12 Mei 2007
Galeri Nasional Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 14A Jakarta Pusat
Gérard Rondeau [1953] lahir di Chalon-sur-Marne, Prancis dan hidup di Champagne. Ia banyak menjelajahi « Eropa lain » mulai dari Balkan hingga Baltik, juga tertarik pada Maroko, Benin, Amerika Serikat, Argentina, Indonesia ...
Gérard Rondeau, fotografer potret terkemuka, mempersembahkan sudut padang tentang profilprofil yang meramaikan dan memperbarui dunia budaya Indonesia. Pada setiap pertemuan, sang fotografer meminta modelnya untuk berbagi « ruang pribadinya » sekaligus menunjukkan sisi kota Jakarta yang tidak biasa.
« Konsep Rondeau mengenai potret mirip dengan konsep Manet dan Cézanne. Wajah dalam karya Manet dan Cézanne bukanlah cerminan dari suatu perasaan atau status sosial. Namun wajah-wajah tersebut menimbulkan berbagai ide yang berlawanan dan berubah-ubah seperti setiap pribadi. (…) Sama seperti potret Rondeau, yang bertindak dalam jeda waktu dua sisi tertentu dan memunculkan rasa akrab dan tanda tanya » Philippe Dagen, penulis, sejarahwan dan kritikus seni - Cuplikan dari « Chroniques d’un portraitiste »
Gérard Rondeau meraih Globes de Cristal dengan kategori seniman terbaik 2007. Penghargaan ini dipersembahkan oleh insan pers bagi mereka yang bergerak di bidang seni budaya.
Acara terselenggara berkat dukungan dari TAUZIA HARRIS bekerjasama dengan : Galeri Nasional Indonesia / SOPEXA Indonesia / InTime / Indosat / Christian Tortu
Kicau burung coucou [Cuculus canorus] di Prancis menandakan tibanya musim semi. Coucou juga merupakan salam, seperti salam burung ini saat muncul dari jam dinding. Dan di Jakarta, juga di beberapa kota lainnya di Indonesia, coucou mengiringi Festival Seni Budaya Prancis 2007.
Sepanjang Mei hingga akhir Juni ini warga Jakarta memperoleh kesempatan langka untuk menikmati aneka pagelaran berkualitas dari Prancis. Berikut ini agendanya. Di dalam teks keterangan ada link menuju informasi yang lebih mendetil. [FOTO-FOTO DARI CCF JAKARTA]
Pameran foto
« Libre Journal de Jakarta » karya Gérard Rondeau
Kurator : Yudhi Soerjoatmodjo
Pembukaan : Kamis, 10 Mei 2007 pkl. 19.00 dihadiri oleh fotografer: Gérard Rondeau
Pameran : 10 s/d 25 Mei 2007
Diskusi : 12 Mei 2007 di Galeri Nasional Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 14A Jakarta Pusat
Musik Pop
« Nouvelle Vague »
11 Mei 2007 di Hotel Grand Kemang, Jl. Kemang Raya No.2H, Jakarta Selatan
Informasi lebih lanjut : www.aksararecords.com
Musik Klasik
« Trio wanderer »
15 Mei 2007, di Erasmus Huis, Jl. HR Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta Selatan
Undangan dapat diambil di CCF Salemba & Wijaya
Teater Boneka « C’Koi Cette Etoile ? »
18 Mei 2007 pk.20.00
Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Gedung Kesenian No.1 Jakarta Pusat
HTM: Rp.30.000 – Rp.40.000
19 Mei 2007 - Gratis
Gastronomi « Gourmandises! »
21 > 27 Mei 2007
di Hotel Le Meridien, Jl. Jend. Sudirman Kav.18-20, Jakarta Selatan, T 251 31 31
Makan siang & Makan malam, Restoran La Brasserie, Al-Nafoura, Bar Le Rendez-Vous
Tari Hip Hop « SIII…SI ! »Cie Pockemon Crew
20 Mei 2007 pk.17.00 - Battle « eX Hype » di eX Plaza
22 Mei 2007 pk.20.00 - di Graha Bhakti Budaya - TIM
Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat, HTM : Rp. 30.000 (pelajar & mahasiswa) – Rp.50.000
Lagu Prancis « Hot Couture »
25 Mei 2007 - di Restoran Oasis, Jl. Raden Saleh No.47, Jakarta Pusat
Reservasi: IFCCI – 739 71 61
Balet « Les Créatures » CCN / Ballet Biarritz
31 Mei 2007 |.20.000 - di Graha Bhakti Budaya - TIM
Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat HTM : Rp. 50.000 /Rp. 75.000 / Rp.100.000
« DJ MISSILL »
8 Juni 2007 - di Embassy
9 Juni 2007 - di Public, Komplek Taman Ria Senayan, Jakarta Selatan
Informasi lebih lanjut : Future 10, T 720 58 37 www.future10.com
Sirkus Kontemporer « 9.81 » Cie. 9.81
13 Juni 2007 - di Amphitheater Erasmus Huis, Jl. HR Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta Selatan
Undangan dapat diambil di CCF Salemba & Wijaya
Sains « Kisah Air »
Pameran : 18 > 24 Juni 2007 di eX Plaza – Jakarta Pusat
Seminar : 19 Juni 2007 di Hotel Le Meridien, Jl. Jend. Sudirman Kav.18-20, Jakarta Selatan
Info lebih lanjut : CIRAD - tel.719 90 67
Mode « DÉFILÉS, DES FILLES, DES FILÉS »
karya Wilfrid Rouff
Pembukaan : 21 Juni 2007 pk. 19.00 di Café La Moda – Plaza Indonesia
Pameran : 21 Juni > 21 Juli 2007 Plaza Indonesia
Pesta Musik – Elektro Dub « HIGHTONE »
24 Juni 2007
Chic's Musik
Jl. Pemuda no.65
Rawamangun, Jakarta Timur
T 489 3333 F 489 1333
Type the rest of your post here.
Labels: direktori