11 September 2007 | 19:00
Gedung Teater Besar
Pusat Kesenian Jakarta
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya No. 73
Untuk keenam kalinya pada tahun 2007 ini Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Prov. DKI Jakarta menyelenggarakan Komedi Betawi pada tanggal 11 September 2007 pukul 19.00 WIB. Ada hal yang istimewa pada kali pertunjukan ini yaitu bertepatan dengan soft opening Gedung Teater Besar Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang terletak di Jl. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat. Nantinya Gedung Teater Besar ini akan menjadi salah satu pusat kesenian termegah di Asia. Biasanya pergelaran Komedi Betawi dilaksanakan di Gedung Kesenian Jakarta.
Tema yang diangkat adalah Raden Saleh, yaitu nama seorang tokoh pelukis yang pada zamannya hasil lukisannya terkenal hingga ke seantaro Eropa..
Pendukung Komedi Betawi kali ini selain para komedian senior Betawi seperti H. Bolot, H. Bodong, Hj. Nori, Rini SBB, Kubil, Edi Oglek, Rudi Sipit, Rita Hamzah, Jaya dan Madih, juga di dukung beberapa pejabat di lingkungan Pempvrov DKI Jakarta seperti Hari Sanjoyo (Ass. Keuangan), Muhayat (Walikota Jakarta Pusat), Camat Menteng dan juga Lurah Cikini. Sebagai bintang tamu diantaranya artis Cut Memey, Hemalia Putri, Jojon, Tarzan dan lainnya. Sutradara Syaiful Amri dibantu Asisten Sutradara Maulana Firdaus dengan Koordinator Musik Tatang Suhenda.
Secara singkat, sinopsis Raden Saleh sebagai berikut :
Raden saleh merupakan anak Indonesia yang mempunyai talenta bagus di jamannya. Ia amat berbakat melukis, terlebih ia dirawat oleh pamannya yang menjadi Bupati di jajaran pemerintahan Hindia Belanda, oleh karena itu Raden Saleh mendapat pendidikan yang lebih terarah. Berkat bakatnya itu ia di hargai oleh pemerintah Belanda, ia pun diberi kesempatan untuk menimba ilmu di negeri Belanda. Ada yang bilang ia dikirim ke Belanda untuk menghindari kemungkinan ia akan membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Di negeri Belanda itu ia banyak menghasilkan lukisan lukisan yang menarik perhatian pelukis pelukis ternama di Eropa. Namanya pun tersebar dikawasan Eropa, karena ia banyak membuat lukisan yang bertema binatang buas dengan beraliran Romantis yang merupakan gaya senilukis Raden Saleh ini sehingga ia dikagumi dimana-mana. Setelah ia banyak belajar di Eropa akhirnya ia kembali ke Indonesia. Karena di Eropa ia berhasil, di Indonesia ia membangun rumah yang sangat megah dipinggir kali Ciliwung, kini terkenal sebagai Rumah Sakit Cikini, dan perlu diketahui bahwa tanah yang disebut sebagai Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki merupakan tanah kepunyaan Raden Saleh. Raden Saleh menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya, tepatnya di Bogor yang saat itu ia memegang jabatan Konservator koleksi benda-benda seni. Bangsa Indonesia pun akan selalu mengingat Raden Saleh sebagai seniman yang berjasa untuk kesenian di Indonesia ini.
Informasi: 526-3236
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment