Balawan & Batuan Ethnic Fusion


28 September 2007 | 20.00 | Rp 50.000; 40.000

Acara di pendopo | Show in the veranda: Setu Babakan Betawi Music

Festival SCHOUWBURG VI
GEDUNG KESENIAN JAKARTA
Jalan Gedung Kesenian No.1 - Jakarta 10710.
T 380 8283, 344 1892 - F 381 0924
E gkj@pacific.net.id - www.gedungkesenianjakarta.com

I Wayan Balawan lahir di Bali pada bulan September 1973 dalam suasana keluarga yang mencintai gamelan Bali. Pada usia 8 tahun, ia mulai belajar gitar. Kepiawaiannya bermain gitar ditunjukkan ketika ia bisa memainkan Virtuoso Style a la Yngwie Malmstein pada usia 10 tahun.
Pada tahun 1993, ia pergi belajar ke Sydney Australia dan mendapatkan beasiswa untuk belajar jazz di Australian Institute of Music selama 2 tahun. Tahun 1997, ia kembali ke Bali dan membentuk Batuan Ethnic Fusion suatu jenis musik yang memadukan alat musik gamelan Bali dan jazz.
Kelompok ini memperkenalkan konsep Orkestra Seruling Bambu dengan 5 orang pemain seruling. Batuan Ethnic Fusion juga menekankan pada konsep ethnic sebagai elemen utamanya.

I Wayan Balawan was born in Bali in September 1973 in the atmosphere of a family that loved the Bali gamelan. At the age of 8 years, he began to learn guitar. His proficiency in playing guitar was shown when he was able to play Virtuoso Style a la Yngwie Malmstein at the age of ten years.
In the year of 1993, he went to study in Sydney, Australia, and gained the scholarship for learning jazz in the Australian Institute of Music for two years. In 1997, he came back to Bali and formed the Batuan Ethnic Fusion, a music genre combining the Bali gamelan music instruments and jazz.
This group introduced the concept of Orkestra Seruling Bambu (Bamboo Flute Orchestra) with five flute players. The Batuan Ethnic Fusion also stresses the ethnic concept as its main element.

0 comments:

Your Ad Here