Glonggong

16 Agustus 2007 | 17:00

Taman Ismail Marzuki
Galeri Cipta III
Jl. Cikini Raya 73 Jakarta
T 3193-7325

Diskusi Novel Glonggong

Dari Q Reviews :
Novel karya Junaedi Setiyono ini adalah satu diantara lima pemenang Sayembara Menulis Novel 2006 yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. "Glonggong" judulnya, diterbitkan oleh Serambi, Juli 2007, 293 halaman.

Glonggong dalam bahasa jawa, selain berarti memberi minum sapi banyak2 sebelum disembelih untuk menaikkan bobot tubuh si sapi sehingga bisa dijual lebih mahal, di daerah tertentu Glonggong juga berarti batang daun pepaya. Pada novel ini yang digunakan adalah makna yang kedua. Bentuk batang daun pepaya yang panjang, lurus, meruncing di ujung dan lekukan di pangkalnya menjadikannya seperti pedang. Anak2 pun menggunakannya sebagai senjata dalam permainan perang2an. Kokoh tapi lentur, sehingga tidak akan sampai melukai.

Glonggong di novel ini juga merupakan nama panggilan dari seorang anak, yang tinggal di daerah Tegalsari Jawa Tengah pada masa hidupnya Pangeran Diponegoro, yang kemahirannya memainkan glonggong di tangan hingga teman2nya memanggilnya sebagai Glonggong. [foto: Q reviews]

Selengkapnya.

0 comments:

Your Ad Here