30 Juli 2007 | 19:30 | Rp. 50.000
Erasmus Huis
Jl. HR Rasuna Said kv.S-3
T 524-1081 F 525-0379
erastaal@erastaal.or.id
Purwacaraka Music Studio Rawamangun ‘Music & Me’
Tema: My expression
Orkes, gitar ensemble, biola ensemble, piano ensemble, piano solo & paduan suara
Informasi & reservasi: PCMS Rawamangun (Dani/Astrid), 478 63 089
29 July 2007 | 10:00
Pagelaran Wayang Kulit
Dalang: Ki Prayotno
Museum Wayang
Jl. Pintu Besar Utara No. 27
T 692 9560 | Rp. 2.000 | Rp. 1.000
29/07/2007 | Jam. 19:00
Rp. 50.000 | Rp. 30.000
Abadi Soesman, Ian Antono, Jelly Tobing, Iskandar Rollies, JBC Group Band, G. Pluck Band, Bianglala Voices
Graha Bhakti Budaya, Jl. Cikini Raya 73 Jakarta
T 3193 7325
Minggu, 29 Juli 2007 | 20.00
GEDUNG KESENIAN JAKARTA
Jalan Gedung Kesenian No.1, Jakarta 10710.
T 380 8283, 344 1892
F 381 0924
gkj@pacific.net.id
www.gedungkesenianjakarta.com
SEKAR BUDAYA NUSANTARA & WAYANG ORANG MAESTRO
Pimpinan: Nani Sudarsono, Harry Sulistiono
Sutradara: Asmoro Hadi
Pemain: Hari Sulistiono, Asmoro Hadi, Kies Slamet, Mawik K.S, Norava, Muri, Aries Mukadi dan pemain-pemain maestro wayang orang dari Jakarta, Solo, Yogyakarta dan Malang.
Udowo mengadakan sayembara, siapapun yang dapat mengalahkannya akan dapat mempersunting Larasati adik kandungnya karena ingin mengangkat citra keluarga Widoro Kandang.
Prabu Kresna yang mengetahui kesaktian Udowo tidak memadai, maka Kresna membantu supaya Larasati jatuh ke tangan Harjuno. Seperti keinginan Udowo supaya Larasati sah menjadi istri Raden Arjuna.
Udowo memang merajalela, setelah Raden Arjuna dapat memenangkan sayembara, Udowo masih meminta untuk mendapatkan kembali gadis idamannya Dewi Kuniwati anak Patih Sengkuni yang di culik seorang raja dari keraton Kismantoro.
28 July2007 | 20:30
Gedung Wayang Orang Bharata
Jl. Kalilio No. 1 Senen Jakarta Pusat
Padepokan Wayang Orang Bharata
T 7064 2535 | Rp. 20.000 | Rp. 15.000
Labels: wayang
28 July 2007 | 19:30
JITEC Mangga Dua Square, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta
828 2137 / 6828 2111
Group musik dari Korea
Rp. 750.000 | VVIP
Rp. 500.000 | VIP
Rp. 350.000 | Tribune
Rp. 250.000 | Festival
Labels: musik
Film Belanda bulan ini.
Erasmus Huis| 14:00 | 16:30
Gratis
Genre: Film keluarga | 2006
Sutradara: Johan Nijenhuis
Bahasa: Belanda (teks Inggris)
Pemain: Nicolette van Dam, Vivienne Van Den Assem, Patrick Martens, Kim Boekhoorn, Ewout Genemans, Jon Karthaus, Tuen Kuilboer, Monique Van Der Werff, Juliette Van Ardenne
Sipnopsis
Ketika para Penjaga Kebun Binatang atau Zoo Rangers mendengar bahw ada kawanan gajah telah diculik dan ditahan di sebuah tempat rahasia di India, mereka langsung menuju ke sana untuk menuntaskan segalanya. Sementara sebagian dari kelompok ranger ini sedang mencari gajah, lainnya pergi menuju Mumbai, karena salah satu petunjuk yang mereka peroleh pada saat penyelidikan mengarahkan mereka ke pusat kota film India, Bollywood. Dalam perjalanan untuk mengungkapkan kebenaran, para Ranger itu ikut dalam sebuah film Bollywoord, menghadapi bahaya yang paling menyeramkan di hutan rimba India, menjalin pertemanan dengan seekor gajah muda, terhindar dari ular pembunuh dan mengebut dengan becak sepanjang Mumbai untuk lolos dari kejaran kelompok bersenjata penyelundup gading dan bahkan juga sempat terlibat dalam percintaan selama perjalanan.
Film ini dibuat atas dasar sebuah soap yang populer di tv Belanda, cerita ini mengenai sekelompok anak muda yang bekerja di kebun
27 Juli 2007 | 20:00
Sanggar Baru
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Komunitas Seni Hitam Putih Indonesia
Karya Sapardi Djokodamono, sutradara Kurniasih Zaitun
Perjalanan dua orang tokoh, laki-laki dan perempuan yang sedang ditunggu Dogot. Selama perjalanan ditunggu Dogot mereka mengalami berbagai persoalan, konflik dan perdebatan mereka tentang Dogot, sedangkan Dogot itu sendiri tidak jelas identitas asal-usulnya.
Semua yang ada dimuka bumi diciptakan berpasang-pasangan. Jauh dekat, tinggi rendah, langit bumi, laki-laki perempuan, menunggu ditunggu. Perjalanan hidup manusia yang tak pernah bisa ditebak “apa”, tapi dapat dirasakan, dijalani dan dinikmati.
Dramaturgi: Nasrul Anwar Director: Kurniasih Zaitun (TINTUN) Scenografer: Yusril
Art Multimedia Director: Ifa Isfansyah, Tobon Stage Manager: Dobleh Lighting: Dasep Pemusik: Aswin, Ahmad Rizal Aktor: Meria Eliza, Rudi M, Agung K, Harry S Penata Rias/Kostum: Ali Sukri Kru Artistik: Agung K, Harry S, Manajer Produksi: Citra Dewi, Evi Widya Putri, Yunis Kartika Publikasi dan Dokumentasi: Asmoro, Rya Aria Yunnianto
25 Juli 2007
Graha Bhakti Budaya
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Diikuti tujuh provinsi se-Jawa Bali, sebuah kegiatan rutin yang telah berlangsung selama 7 tahun, dilaksankan begantian di setiap provinsi.
Erasmus Huis | 19:30 - 21:30
The Guitar Maestros II, The Australian Guitar Duo, Grigoryan Guitar Duo
Karya: Debussy, Mompou, De Falla, Eduard Grigoryan, Nigel Westlake, Andrew York, Ralph Towner
T 0816-139 7461 & 0813-1503 0390
22 Juli 2007 | 14:00
Graha Bhakti Budaya | Rp. 20.000
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Sanggar Teater Jakarta
Naskah dan Sutradara : Sudibyanto
Bintang Tamu : WS Rendra
Si Bontot dan anak sebayanya sering menyaksikan Nyak dan Babe gara-gara uang belanja kurang. Hidup mereka megap-megap sejak semua harga kebutuhan hidup naik terus membumbung tinggi meninggalkan kemampuan daya beli rakyat kecil. Lewat berita media, si Bontot dan anak sebayanya mengerti bahwa banyak pejabat dan penjahat. Korupsi merajalela, penipuan, perampokan, perkosaan, narkoba, perjudian, kemaksiatan dll yang menjauhkan mereka dari keadilan, keamanan dan kesejahteraan.
Mereka juga mengerti bahwa ekonomi negerinya sedang terpuruk saat ini, karena terlilit hutang luar negeri dalam jumlah yang sangat besar. Mereka sadar bahwa generasi mereka akan mewarisi hutang tersebut.
Sandiwara ini merupakan kesaksian si Bontot dan anak sebayanya terhadap keterpurukan bangsa dan negara saat ini. Bersama Rendra, si Bontot dan anak sebayanya akan tampil dan berdoa bersama dalam puisi : DOA UNTUK CUCU
ACARA PENDUKUNG :
Pameran lukisan Anak Taman Kreatif Jakarta , Asuhan Kak Adam Aminulllah
Lobby Graha Bhakti Budaya, Pkl. 10.00 wib – 18.00 wib
Gelar Buku Science, VCD dan Souvenir
Petualangan sains, games, dongeng oleh Kids Science Club (KSC) asuhan kak Ita
20-22 Juli 2007
Graha Bhakti budaya
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Teater, pameran lukisan anak, petualangan sains, workshop teater untuk anak
21 Juli - 10 Agustus 2007
Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat
Peserta : Para pelajar SMU, Umum dan Pergelaran Sidetrack Teater Australia
Memberi motivasi untuk lebih meningkatkan aktifitas remaja dalam bidang Seni Teater dan merangsang sebanyak mungkin lahirnya kelompok -kelompok teater di Jakarta dalam rangka pencapaian mutu yang setinggi-tingginya
T 526 3231
21 Juli 2007 | 16:00
Graha Bhakti Budaya | Rp.20.000
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Parade Teater Anak-Anak
Oleh Laboratorium Seni Teater Jakarta Timur
Pimpinan : Dorman Borisman
Karya : Dorman Borisman
Sutradara : Cak Winarso
Akibat ulah Raksasa yang rakus memakan segala, gunung dan hutan menjadi gundul, danau dan samudera menjadi keringserta langitpun terkoyak penuh dengan lubang ozon. Sehingga udara yang panas menjadikan padang es dikutub utara dan selatan mencair. Bumi kini nyaris menjadi padang pasir tandus yang mengancam kehidupan makhluknya menuju kepunahan.
Bahkan sang Naga sebagai makhluk yang sebenarnya tahan terhadap iklim dan kondisi cuaca buruk sekalipun rupanya juga menderita ancaman yang serius. Maka ketika dia mendengar laporan dari boneka kecil yang hilang sebelah tangannya karena dimangsa oleh Raksasa, seketika itupun marah sang Naga meledak dan membunuh Raksasa. Pertarungan kedua makhluk besar yang berbahaya itu ternyata malah menambah parah kerusakan pada bumi.
ACARA PENDUKUNG :
Pameran lukisan Anak Taman Kreatif Jakarta , Asuhan Kak Adam Aminulllah
Lobby Graha Bhakti Budaya, Pkl. 10.00 wib – 18.00 wib
Gelar Buku Science, VCD dan Souvenir
Petualangan sains, games, dongeng oleh Kids Science Club (KSC) asuhan kak Ita
20 Juli 2007 | 17.00
Teater Kecil
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Lampion Sastra
Pembacaan Catatan Perjalanan Karya Asrul Sani, Felicitas Hope, Matsuo Basho, Seno Joko Suyono dan Witold GrimbowizcI
Pembaca tamu : Alex Komang, Irfan Ardhianto, Noersan Gunthur dan Yulisza Syahtiany
DKJ menyelenggarakan Lampion Sastra Senja yang diadakan rutin setiap bulannya. Acara ini berisi pembahasan dan pementasan karya-karya sastra, diskusi sastra dan lainnya yang diperuntukkan bagi kalangan umum
20 Juli 2007 | 16:00
Graha Bhakti Budaya
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Teater produksi Sang Abul (sanggar Anak Bulungan) pimpinan Andi Bersama karya Ireng Sutarno
Sekelompok anak kampung sedang asyik bermain. Ada yang bermain egrang, gobak sodor, membaca buku cerita dan bermain karet. Tiba-tiba datang anak-anak dari kompleks, dengan serta-merta mereka mengolok-olok permainan anak kampung. Tentu saja anak kampung tersinggung. Hampir saja diantara mereka terjadi perkelahian. Anak-anak kompleks ngacir karena takut dikeroyok
Anak-anak kampung kembali melanjutkan permainan. Mereka latihan bermain drama, namun ketika mereka sedang bingungmencari tema serta siapa yang menjadi sutradara, anak-anak kompleks kembali datang. Anak-anak kampung secara spontan mengusir Tapi anak-anak kompleks malah enggan pergi. Mereka juga tak lagi sombong.
Ya.... Kedatangan mereka yang terakhir ini untuk meminta maaf. Menurut mereka, akibat ulah mereka yang sombong, mereka nyaris tersungkur dan nyaris dikeroyok anak-anak lain. Mereka akhirnya bergabung dan larut dalam latihan bermain drama. “Hidup persahabatan,” teriak mereka sambil mengangkat tangan dan bersorak.
ACARA PENDUKUNG :
Pameran lukisan Anak Taman Kreatif Jakarta , Asuhan Kak Adam Aminulllah
Lobby Graha Bhakti Budaya, Pkl. 10.00 wib – 18.00 wib
Gelar Buku Science, VCD dan Souvenir
Petualangan sains, games, dongeng oleh Kids Science Club (KSC) asuhan kak Ita
Jumat-Sabtu, 20-21 Juli 2007 | 20.00
Rp 50.000
GEDUNG KESENIAN JAKARTA
Jalan Gedung Kesenian No.1, Jakarta 10710.
T 380 8283, 344 1892
F 381 0924
gkj@pacific.net.id
www.gedungkesenianjakarta.com
TEATER SILUET “BUNYI SUNYI”
Production Manager: Herry Wahyu Nugroho
Production Head: Dony Suryatin Hasan
Director: R. Tono
Director Assistant: Herry Wahyu Nugroho
Stage Manager: Eko Balck Ferianto.
Artistic: Arief Riyadi
Players: Bayu Dharmawan Saleh, Dharmestya Adyana, Lilis Jubaedah, Daniel Hariman Jacob, Isron, Joseph Viar Suhendar, Zulfi R. , Achmad Chotib, Tissa Septiani Indra, Iqbal, Romualdo, Dwi Hadiyanto. Winarno, Arie Gumilang, Bayu Degay, Gigih Gilang dan Rohro Endah Setyowati.
BUNYI SUNYI
Karya: R. Tono
Kalung emas dengan liontin bertuliskan nama istrinya, WARSIH, itu yang dijanjikan WARSO sebagai hadiah ulang tahun ketika mereka belum menikah. Dan pada tahun ketiga perkawinan mereka, WARSIH menagih janji. Sebetulnya WARSO tak lupa pada janji itu. Sebetulnya WARSIH hanya bercanda, tetapi itu membuat WARSO berniat mengadu nasib ke Jakarta dan mencari uang lebih untuk memenuhi janji itu.
Nasib tak berpihak, lelaki yang tak lulus SD itu malah terlunta-lunta di Jakarta sebagai kuli jalanan. Di Jakarta ia terus digoda MARIA, pemilik warteg tempat ia biasa makan. Di kampung WARSIH dikejar-kejar oleh Juragan BROTO, orang terkaya di desa itu. Ujungnya WARSIH diperkosa Juragan BROTO. WARSO jatuh sakit dan sekarat.
Merasa tak bisa menepati janjinya, WARSO memutuskan tak akan kembali ke desa.
Merasa tak bisa menepati janjinya, WARSIH memutuskan pergi meninggalkan desa.
Tragis, barangkali …
Manis, barangkali …
Inilah kisah mereka …
Admission: Rp 50.000 GKJ : 3808283/ 3441892
17 - 18 Juli 2007 | 16:00 19:00
Graha Bhakti Budaya | Rp50.000 Rp30.000
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Pertunjukan Teater Visual
Karya Putu Wijaya, Suutradara Jose Rizal Manua
Tontonan WOW berhasil menjadi juara dunia dalam 9th World Festival of Children's Theatre di Lingen (Ems) Jerman pada 14-22 Juli 2006, meraih 19 medali emas. Dalam T di oyoma, Jepang 1-6 Agustus 2004 meraih 10 medali emas.
Kali ini kembali dipertunjukkan yang akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus akan menyematkan Satyalancana Wira Karya kepada Teater Tanah Air.
“WOW” adalah tontonan penuh musik, lagu, gerak, tari, tata cahaya dan berbagai visualisasi untuk menyalurkan dinamika. Anak-anak dari seluruh penjuru dunia bermain bersama di bawah sinar bulan purnama. Dalam bermain mereka melupakan perbedaan dan belajar untuk saling tolong-menolong. Ketika mereka bersama. Mereka menjadi indah.
Tetapi karena keasyikan, bahaya datang. Bulan dicuri dan dimakan oleh Sang Kala. Anak-anak panik dan membuat mereka saling salah-menyalahkan sehingga mereka semakin runyam dan hampir saja mereka berhasil dimusnahkan oleh nenek siluman. Untunglah anak yang paling kecil sadar dan berteriak mengingatkan. Mereka kembali bersatu dan dengan mudah menyingkirkan semua bahaya itu.
Ternyata bulan hilang karena mereka semuanya tertidur. Malam telah larut mereka harus pulang, karena besok banyak tugas menanti. Sekarang mereka tahu, bermain pun harus memakai batas, mereka melepas bulan kerumahnya. Mereka sudah dijemput orang tua untuk lembali kedalam kehidupan nyata, sesudah dijemput orangtua untuk kembali kedalam kehidupan nyata sesudah bermain di alam imajinasi.
Pemain: Jose Rizal Manua, Nuansa Ayu Jawadwipa, Nurria Animbang Ganesh, Niken Flora Rinjani, Nusa Kalimasada, Achmad Fadillah, Ita Jayanti Puspitasari, Adinda Fudia Hanamici, Tiara Ayu Saputri, Levi Mulia Wardana, Rwanda Sutedira/Dada warras, Havel Hadian, Febrio Giring Tolangga, Anala Ahimsa dan Ni Putu Kalingga Dhmantara Bintang Tamu: Peggy Melati Sukma dan Samuel AFI Junior Sutradara: Jose Rizal Manua Pimpinan Produksi: Suwandi Gunawan Artistik: Hardiman Radjab Tatamusik: Idrus Madani Tatagerak: Yayu AW Unru, Faizal, Jecko Siompo, Demianus, Retno Marnilawati dan Riza Tatapanggung: Udin Mahoni Tatacahaya: Soni Sumarsono Tatabusana: Retno Marnilawati Tatarias: Nunum Raraswati Grafis: Titi Handayani dan Amien Kamil
Selasa, 17 Juli 2007 | 20.00
GEDUNG KESENIAN JAKARTA
Jalan Gedung Kesenian No.1, Jakarta 10710.
T 380 8283, 344 1892
F 381 0924
gkj@pacific.net.id
www.gedungkesenianjakarta.com
KOMEDI BETAWI “PONDOK RANGON”
Sutradara: Syaiful Amri
Penata Musik: Andi Suhandi
Penata Panggung: Djudjun Cs.
Pemain: H. Bolot, H. Bodong, Hj. Nori, Edi Oglek, Rini SBB, Kubil, Rita Hamzah, Rudi Sipit, Jaya, Malih dan lain-lain
Bintang Tamu: Tessa Kaunang & Dicky Chandra
Pada Zaman Betawi tempo dulu, hiduplah sepasang suami istri yang sudah tua, sang suami yang sudah aki-aki dipanggil Mbah Santri oleh masyarakat setempat. Rumah kediaman mereka berbentuk panggung dengan tinggi lebih kurang 2 meter. Bentuk bangunan yang demikian itu disebut “Rangon”.
Mbah Santri terkeal di lingkungannya, ada yang menyukainya dan ada juga yang tidak menyukai keberadaan Mbah Santri. Hingga suatu hari saat menjelang ajalnya, Mbah Santri berpesan agar kelak nama daerah tempat ia tinggal dinamakan “Rangon” dan sampai saat ini daerah tersebut masih ada di perbatasan Jakarta dengan Bekasi di Kec. Pasar Rebo Jakarta Timur.
Informasi & Undangan:
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta/
15 Juli 2007
Pisa Cafe, Jl. Mahakam I/11, Blok M,
Jakarta Selatan.
Rp. 35,000,- (first drink & sticker event)
Performing :
- FLOBAJA (Jakarta)
- JAMAICAN SOUL (Depok)
- JERUK (Yogyakarta)
- LOKAL AMBIENCE (Jakarta)
- PASUKAN LIMA JARI (Jakarta)
Labels: musik
HUT ke 66 Sutardji Calzoum Bachri
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
14 – 19 Juli 2007
Lomba Baca Puisi Internasional Piala Sutardji Calzoum Bachri, Pameran Foto.
17–18 Juli 2007 | 20.00
Panggung Apresiasi Karya Sutardji menampilkan para Menteri: Meutia Hatta, Adhyaksa Dault, MS Ka’ban, Lukman Edi, Walikota Tanjungpinang, Bupati Bengkalis, Bupati Kota Baru, Wakil Bupati Bintan, Bupati Pelalawan, Bupati Indragiri Hulu,dan para seniman terpilih se-Indonesia.
19 Juli 2007 | 10.00
Seminar Internasional menghadirkan 13 pembicara pakar sastra seperti V. Braginsky (Rusia), Dato Kemala (Malaysia), Prof. Dr. Koh Young-Hun (Korea), Suratman Markasan (Singapura), dan masih banyak lagi.
18 juli 2007
Talkshow Sutardji bersama Guru dan Siswa
19 Juli 2007
Malam Puncak Pergelaran Seni dan Pidato Kebudayaan menampilkan Ignas Kleden, Sutardji Calzoum Bachri, serta direncanakan akan dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono.
13 Juli 2007
Plaza | Gratis Untuk Umum
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Kenduri Cinta bersama Emha Ainun Nadjib dkk
KENDURI CINTA merupakan forum silaturahmi dan diskusi yang tidak hanya berisikan kesenian, juga mengedepankan segi kebudayaan, kemanusiaan lintas kultural. Konsep forum yang sangat terbuka serta nonpartisan bagi masyarakat dan kalangan apapun ini dalam dinamikanya akan memunculkan berbagai hal : makna religius, curahan hati, pendapat mayarakat, ide dan lainnya yang tertuang dala suasana dialog interaktif yang ringan, segar dan penuh kekeluargaan.
Labels: TIM
12 Juli 2007 | 20:00
Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Gedung Kesenian No.1, Pasar Baru
Pagelaran Ketoprak Guyonan Campur Tokoh Pemda DKI
Naskah dan Sutradara : Aries Mukadi
Pemain : Luluk Sumuarso, Marusya Nainggolan, Aries Mukadi, Kenthus, dan Pejabat-pejabat Pemprov DKI Jakarta
Info 380 8283, 344 1892
12-13 Juli 2007 | 20:00
Graha Bhakti Budaya
Rp30.000 (balkon) Rp50.000 (Sayap Kiri & Kanan) Rp.100.000 (Tengah, VIP)
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Konser Musik Kua Etnika
Djaduk Ferianto dan Trie Utami
Sajian pertunjukan kali ini adalah sebuah konser musik yang mempresentasikan kekuatan elemen (musik) etnik/tradisi dan musik modern. Perkembangan dunia musik merepresentasikan perkembangan peradaban dunia, menjadi simbol generasi dan identitas sebuah jaman. Seperti halnya dalam wilayah musik popular (pop) yang cepat melesat menjadi bahasa baru dan berkembang di seluruh dunia, bermacam jenis musik etnik telah menjadi ladang ide dan inspirasi bagi penciptaan bentuk musik baru yang akrab disapa dengan sebutan world music.
Sebuah fenomena yang membangunkan kesadaran terhadap kekuatan musik etnik yang tersebar di hampir seluruh belahan bumi ini. Kemampuan untuk mengeksplorasi potensi musik etnik akan menghasilkan harmonisasi dan karakter baru yang berbeda, serta membuka ruang apresiasi yang menembus batasan-batasan kultural musik etnik itu sendiri
Pimpinan Produksi Butet Kartaredjasa Pelaksana Produksi Sonny Sup, Nur Zulita Pimpinan Artistik Djaduk Ferianto Tatacahaya Clink Sugiarto Tatasuara Antonius Gendel Grafis Moh Marzooki Tatapanggung Ong Harry Wahyu Publikasi Butet Kartaredjasa, PT Djarum StageManager Vendra
Kamis, 12 Juli 2007 – Pukul 19.00 WIB
GEDUNG KESENIAN JAKARTA
Jalan Gedung Kesenian No.1, Jakarta 10710.
T 380 8283, 344 1892
F 381 0924
gkj@pacific.net.id
www.gedungkesenianjakarta.com
PAGUYUBAN PUSPOBUDOYO
PAGELARAN KETOPRAK GUYONAN CAMPUR TOKOH “PUSPO BUDOYO”
Naskah & Sutradara: Aries Mukadi
Pemain: Bapak Sutiyoso, Ibu Ir. Aurora Tambunan, Msi., Ibu Fiona Hoggart, Bapak Rilota Tasmaya, Bapak & Ibu Luluk Sumiarso, Ibu Marusya Nainggolan, Ibu Sylviana Murni, Bapak Moerdiman, Bapak Nurfakih Wirawan, Bapak Margani Mustar, Bapak Eko Bharuno Subroto, Bapak Taufik Y. Mulyanto, Bapak Wiriyatmoko, Bapak Syahrul Effendi, Bapak Syauki Yahya, Bapak Jornal E. Siahaan, Bapak Alistair Speirs, Ibu Peni Susanti, Bapak Muhayat, Bapak Effendi Anas, Bapak Kusnan A. Halim, Bapak Riyanto, Bapak Fadjar Panjaitan, Aries Mukadi, Sulistiyono, Kenthus, Koko dan Puspo Budoyo.
Negara Demak Bintara dibangun tahun 1481 M oleh Raden Fatah yang bergelar Sultan Alam Akbar al Fatah dan didukung para wali pemuka agama islam ditanah Jawa. Seiring dengan merosotnya kekuasaan Negara Majapahit -sejak 1478 diperintah raja Girindrawardhana Dyah Wijayakarana, dan pusat pemerintahannya berpindah-pindah di Keling lalu Kediri. Akhirnya Majapahit dapat dikuasai Sultan Trenggana raja ke-3 Negara Demak Bintara.
Negara Pajajaran pernah membuat perjanjian kerjasama dengan bangsa Portugis. Sultan Trenggana ingin membendung bangsa asing menguasai Persada Nusantara, maka diperintahkan prajuritnya menyerang dan menguasai Banten serta Pelabuhan Sunda Kelapa yang penguasanya selalu bertindak semena-mena terhadap rakyat yang beragama islam. Prajurit Demak yang dipimpin adik ipar Sultan Trenggana bernama Pangeran Fadilah atau Fadilah Khan atau Fatahilah atau Tubagus Pasai menjadi senopati Demak Bintara bekerjasama dengan Sunan Gunung Jati yang memerintah Cirebon dan Pangeran Sobokingkin putra Sunan Gunung Jati yang berada di Surosowan Banten, menyerang dan berhasil dengan gemilang. Sunda Kelapa lalu berganti nama Jayakarta dan dipimpin Fatahilah, Pangeran Jayakarta.
Informasi Undangan : Ibu Uning - 08558896868 & Ibu Erri - 0811960827
11 Juli 2007 | 19:00
Teater Kecil | Rp.20.000
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Pentas Teater Anawula Menggaa (TAM), Sulawesi Tenggara
Drama ini mengangkat tema persahabatan, persatuan dan kemandirian dalam sebuah bentik pertunjukkan yang memadukan peristiwa keseharian dan unsur fantastik, dua hal yang masih dekat dengan dunia anak-anak. Drama ini dimulai dengan pertengkaran biasa diantara tiga bersaudara gara-gara mug, disusul dengan suspense yang dibuat oleh kawan-kawan bermain mereka. Sementara itu, sebuah geng penjahat mengincar mug milik tiga bersaudara bersama kawan-kawannya bersatu pada melawan penjahat.
Cerita tentang perlawanan anak-anak terhadap penjahat memang ada dimana-mana. Namun, dalam Mug-Mug cerita tersebut diangkat dengan bertumpu pada tradisi lokal masyarakat etnik Sulawesi Tenggara, khususnya wilayah Kendari. Disamping unsur dialog yang menggunakan bahasa Indonesia “dialek Kendari”, lokalitas menjadi pilihan dalam aspek penataan musiki, gerak tarian, serta kostum. Dengan demikian, Mug-Mug diharapkan dapat menampilkan suatu sisi yang masih tersembunyi dari keragaman budaya yang ada di Indonesia.
The third Jakarta International Video Festival
OK. VIDEO - MILITIA.
11-27 July 2007| 11:00-16:00 17:00-21:00
Galeri Nasional
Jl. Medan Merdeka Timur 14
Jakarta
14 July 2007 | 15:00
Galeri Nasional: workshop presentation
16 July 2007 | 18:30
MP Bookpoint, Cipete : screening workshop video + artist' talk
18 July 2007 | 19:30
Cafe Au Lait, Cikini : special screening
19 July 2007 | 15:00
Galeri Nasional: Artist' Talk
19-22 July 2207 | 14:00
Galeri Nasional: Interactive Performance Installation
20 July 2007 | 15:00
Galeri Nasional: Discussion - Video Activism
23 July 2007 | 18:30
Galeri Nasional: Workshop Online Video
MP Bookpoint, Cipete : special screening
Minggu 8 Juli 2007 | 13.00
GEDUNG KESENIAN JAKARTA
Jalan Gedung Kesenian No.1, Jakarta 10710.
T 380 8283, 344 1892
F 381 0924
gkj@pacific.net.id
www.gedungkesenianjakarta.com
Pemilihan pianis terbaik Puwacaraka Music Studio 2007 ini diadakan untuk meningkatkan apresiasi musik klasik. Dengan demikian dapat memotivasi siswa-siswi kelas piano klasik Purwacaraka Music Studio, selain itu setiap siswa juga akan lebih giat belajar dan lebih tekun lagi dalam bermain piano klasik khususnya dalam menghadapi event pemilihan pianis terbaik ini, sehingga setiap siswa pada akhirnya mampu memainkan piano klasik dengan teknik yang benar, interprestasi yang baik dan mampu mengekspresikan permainan piano klasiknya dengan baik, maka dari itu diadakanlah pemilihan pianis terbaik Purwacaraka Music Studio 2007 untuk memacu dan meningkatkan kualitas siswa-siswi kelas piano klasik Purwacaraka Musik Studio.
Informasi undangan : Bapak Arif 0813 2409 7075
07 07 07 | 10:00
Soul for Indonesian Earth
Tennis Indoor Senayan
Bersama Glenn Fredly, Pasto, Naif, The Fly dan banyak lagi.
Labels: musik
band metal/hardcore asal Austria
070707 alias 7 Juli 2007
Headbangers in Hell Chapter 7
GOR Bulungan, Jakarta Selatan
Rp. 20.000
Dibuka oleh Pain Killer, Jasad (Bandung), Dreamer (Jakarta), Komunal (Bandung), Emosi Bangsa (Medan) dan masih banyak lagi.
LAST WARNING juga masih mencari gigs di Indonesia, mereka akan tinggal di Jakarta mulai tanggal 1 Juli sampai 17 Juli 2007. booking: 08189 111 68 (Nina)
Labels: musik
6 - 8 Juli 2007 | 10:00
Auditorium Radio Republik Indonesia,
Jl. Medan Merdeka, Jakarta Pusat
Info 526 3231
Festival Musik & Penyanyi Keroncong Tingkat Provinsi Dki Jakarta
Peserta: Masyarakat Umum
- Menyalurkan bakat dan minat serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Musik Keroncong
- Sebagai ajang evaluasi terhadap perkembangan Musik Keroncong di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
6 Juli 2007 | 20:00
Pentas Teater Kosong
Teater Kecil | Rp. 25.000
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Banyak tragedi, ironi juga komedi.
Bukan cuma bagi dan dalam manusia.
Tapi semua yang ada: sayur, kursi, kecoa, air susu yang tumpah atau sekedar nafsu seks yang gelap.
Ini bisa di satu tempat atau sekaligus di berbagai tempat.
DI RUANG TIDUR: Hajjira, pekerja toko, juga pekerja seks komersial, melihat ruang tidurnya setiap hari selalu berubah. Hal itu membuatnya cukup tenteram, karena dunia luar yang dijalaninya telah membuat ia seperti angkotan kota yang ditilang begitu keluar dari jalur atau line-nya. Hingga satu kali ia melihat tikus mati di lubang wastafelnya: segalanya berubah. Ruang tidur itu tak lagi berubah namun selalu berada dalam cuaca yang sama: kecemasan bahkan ketakutan, suatu saat Hajjira akan menemukan dirinya tersesat dalam lubang wastafel dan ia tak mampu mengubah dunia dalam kepalanya: lorong wastafel itu, untuk selamanya. Ruang tidur menjadi neraka monotoni dan dunia luar hanya ilusi.
DI DAPUR: Mari, penari balet yang menikah dengan seorang pegawai kantor kepolisian. Suaminya mati karena salah tembak, disangka polisi hanya karena jaket yang dikenakannya. Setelah itu, mari selalu berusaha di dapur, menyibukkan diri, menyiapkan segala hal untuk suaminya yang akan berangkat pergi atau pulang dari kantor. Ia bersih-bersih, mencuci, memasak dan bicara, seakan suaminya ada di dapur, meruang bahkan adalah dapur itu sendiri.
DI WARUNG: Solar dan sonar duduk di sebuah warung kopi, yang satu menikmati kopi, satu menikmati yang sedang menikmati kopi. Yang satu menghisap rokok, satunya menikmati yang menghisap rokok. Yang satu bicara, yang satu bicara tentang yang sedang bicara. Satu lelaki satu perempuan. Keduanya bertukar sapa, mengaku sumai dan istri. Yang satu duduk satu pergi. Yang satu pergi satu duduk. Mereka bertemu. Mereka tak pernah bertemu.
Lalu kejadian berlangsung dimana-mana. Dimana ruang tercipta dan waktu “bermain” di dalamnya. Tak ada aktor, karena semua adalah pelaku, pelakon (manusia, bangku, cahaya lampu atau tikus di wastafel). Semua bisa berjuktaposisi, bisa beroposisi, bisa berkontemplasi, bisa apa saja. Dalam sebuah panggung yang memungkinkan apa pun yang diinginkan terjadi. Dan ada tak ada relasi, bukan soal lagi. Semua berrelasi sekaligus mengingkarinya.
KARYA : Radhar Panca Dahana PEMAIN : Krisniati Marchelllina, Yudarria & Andi Bersama PENATA PANGGUNG : Giri Basuki PENATA CAHAYA : Reno Azwir PEREKAYASA SUARA : Taufik S. Adam PENATA RIAS : Ratna Kosong & Cherry Wirawan SUPERVISI ARTISTIK : Rick A. Sakri SUTRADARA : Radhar Panca Dahana PRODUSER : Edi Hartanto
4 Juli 2007 | 20:00
Teater Kecil | Gratis
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
T 3193 7325,3193 4740, F 3193 4720
Hamsad Rangkuti, Danarto, Martin Aleida Mira Sato dan Ari M.P Tamba
Monolog “Dalam Perkara Duit, Agama Setiap Orang Sama” oleh Danarto
3 Juli 2007 | 19:30
Gedung Kesenian Jakarta , Jl. Gedung Kesenian No. 1, Pasar Baru
Pemain: H. Bolot, H. Bodong, Hj. Nori, Rini SBB, Kubil, Edi Oglek, Rudi Sipit, Rita Hamzah, Jaya, Madih. Bintang Tamu: Hemalia Putri, Cut Memey Sutradara: Syaiful Amri
Satu daerah tua di kawasan Jakarta Pusat, pada masa VOC merupakan daerah di luar kota yang dikelilingi tembok, sejak abad ke 18 dihuni oleh kaum pedagang Tionghoa. Pintu Kecil, yang pernah pula dikenal dengan sebutan "Pintu Amsterdam", terletak sedikit berada diluar "kota berbenteng" di sekitar Pasar Ikan dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Sesuai namanya dulu terdapat sebuah pintu kecil untuk masuk kedalam benteng Kota Batavia. Pada Awalnya orang Tionghoa banyak yang bertempat tinggal di dalam tembok kota. Namun sesudah terjadi Pemberontakan Cina 1740, terdapat satu peraturan yang melarang orang Tionghoa tinggal di dalam kota. Mereka kemudian berkelompok dan membentuk satu daerah tersendiri yang kemudian disebut Pintu Kecil.
T 526 3236, 526 3223